abdul-rauf (2014):
UNDANG BURUNG BERKICAU DI HALAMAN RUMAH ANDA DENGAN MENANAM POHON SALAM (Syzygium polyanthum)
Dalam pelestarian lingkungan, pohon Salam ternyata memiliki arti penting, terutama dalam mengundang kehadiran burung-burung yang secara alami rajin berkicau seperti burung Cerucuk, Kutilang, Kacer, Perenjak, bahkan Burung Balam dan Perkutut, serta berbagai jenis Kelelawar.
Peran sebagai habitat berbagai jenis burung ini dapat dilakukan pohon Salam karena pohon ini memiliki buah yang lebat, hampir sepanjang tahun, yang sangat disukai oleh burung dan bahkan kera. Buah Salam berbentuk bulat (membulat atau agak tertekan) beriameter sekitar 12 mm, bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungun kehitaman apabila masak. Rasa buah masaknya manis keasaman yang mengandung nilai gizi tinggi dan diminati burung serta margasatwa lainnya.
Perjalanan dan pertemuan koordinasi penulis dengan Pengurus dan Anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tombo Sekar di Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat 16 Januari 2014 yang lalu melihat dua Pohon Salam dewasa di halaman belakang rumah warga (foto) yang banyak dikunjungi burung dan kelelawar, meskipun kami berdiskusi dengan menggelar tikar di bawah pohonnya. Pohon Salam disini memiliki lingkar batang masing-masing 152 cm dan 165 cm dengan tinggi masing-masing sekitar 25 meter dan 30 meter.
Penulis yang juga sebagai Ketua Forum DAS Wampu Sumatera Utara meminta kepada KSM Tombo Sekar (sebagai mitra kerja Forum DAS Wampu) untuk memperbanyak bibit pohon salam ini karena diyakini dapat dipasarkan ke wilayah perkotaan. Masyarakat kota yang ingin mengundang burung berkicau datang secara bebas dan alami ke halaman rumahnya, maka harus menanam pohon Salam di salah satu bagian halaman rumahnya.
Pohon Salam diketahui sebagai pohon yang mudah tumbuh, termasuk di lahan kritis (sebagai tanaman pionir dalam merehabilitasi lahan), juga memiliki morfologi dan bentuk tajuk yang indah dan daun yang hijau mengkilat, sehingga bagus juga bila dijadikan tanaman hias di halaman rumah. Selain itu, batang kayu pohon Salam yang lurus dan besar, serta memiliki daging kayu yang berwarna kuning kemerahan sangat baik pula pada saatnya bila digunakan sebagai bahan bangunan. Pohon Salam mulai berbuah pada umur 3-4 tahun.
Untuk itu, penghijauan lahan pekarangan, hutan desa, hutan kota, bantaran sungai dan lain-lain lingkungan perkotaan dan permukiman hendaknya jangan melupakan penanaman pohon Salam yang sarat dengan manfaat, baik manfaat tangible (yang dapat diukur dan dirasakan langsung) dan manfaat intangible yang tidak terukur (dengan hadirnya kicauan burung di halaman rumah kita).
Gambar Pohon Salam di Dusun Sukamulya Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara dan Suasana Diskusi antara Forum DAS Wampu dengan Pengurus dan Anggota KSM Tombo Sekar Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat, 16 Januari 2013.
Terimakasih Profesor .
BalasHapusArtikle sangat bermanfaat .
Saya pegiat untuk budidaya pohon salam .