Rabu, 08 April 2015

Agroforestry Penyelamat Lingkungan dan Penambah Pendapatan


SISTEM AGROFORESTRY MENYELAMATKAN LINGKUNGAN DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI
Oleh: Abdul Rauf (USU)
Sosialisasi tentang penerapan/pembangunan sistem agroforestry untuk pengembangan potensi perikanan, peternakan dan pertanian organik telah dilakukan di Desa Marjandi Tongah  Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang pada Minggu, tanggal 21 Oktober 2012, oleh Forum DAS Sumatera Utara dan Tim Bina Desa USU (Peraih Dana Hibbah Bina Desa dari Dirjend Dikti Kemdikbud kepada kelompok Mahasiswa USU tahun 2012).
Dari Forum DAS Sumatera Utara hadir Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP, Dewi Budiati TJS dan Dr.Rahmawaty, S.Hut, MSi, sedangkan dari kelompok mahasiswa USU penerima Hibbah Bina Desa hadir Parlaungan Sipayung.
Dlam paparannya Prof. Rauf yang juga sebagai pembimbing Tim Bina Desa USU Tahun 2012 ini, menyebutkan:
Sistem agroforestry memiliki keuntungan ganda (multiple goals), baik secara ekologis atau lingkungan, maupun keuntungan secara ekonomis, dan keuntungan secara sosial.
Keuntungan sistem agroforestry secara ekologis (liingkungan) dapat berupa:
(a)    pengurangan tekanan terhadap hutan, terutama hutan lindung dan suaka alam;
(b)   lebih efisien dalam siklus hara, terutama pemindahan hara dari lapisan bawah solum tanah ke lapisan permukaan oleh sistem perakaran tanaman pepohonan yang dalam;
(c)    penurunan dan pengendalian laju aliran permukaan, pencucian hara, dan erosi tanah;
(d)   pemeliharaan iklim mikro seperti terkendalinya temperatur tanah lapisan atas, pengurangan evaporasi dan terpeliharanya kelembaban tanah oleh pengaruh tajuk dan mulsa sisa tanaman;
(e)    terciptanya kondisi yang menguntungkan bagi peningkatan/pemeliharaan populasi dan aktifitas mikroorganisme tanah;
(f)    penambahan hara tanah melalui dekomposisi bahan organik sisa tanaman dan atau. hewan; dan
(g)   terpeliharanya struktur tanah akibat siklus yang konstan dari bahan organik sisa sisa tanaman dan hewan.
Sementara keuntungan secara ekonomis, sistem agroforestry dapat:
(a)    meningkatan keluaran (output) produksi yang lebih bervariasi yaitu berupa pangan, pakan, serat, kayu, bahan bakar, pupuk hijau dan atau pupuk kandang;
(b)   memperkecil resiko kegagalan panen karena gagal atau menurunnya panen dari salah satu komponen, masih dapat ditutupi oleh adanya hasil (panen) dari komponen lain; dan
(c)    meningkatkan pendapatan petani, karena input yang diberikan akan menghasilkan output yang berkelanjutan.
Keuntungan secara sosial dari diterapkannya sistem agroforestry adalah:
(a)    terpeliharanya standar kehidupan masyarakat pedesaan dengan keberlanjutan pekerjaan dan pendapatan;
(b)   terpeliharanya sumber pangan dan tingkat kesehatan masyarakat karena peningkatan kualitas dan keragaman produk pangan, gizi dan papan; dan
(c)    terjaminnya stabilitas komunitas petani, terutama pada pertanian lahan kering, sehingga dapat mengurangi dampak negatif urbanisasi.
Selain itu, sistem agroforestry memiliki keunggulan bila diterapkan pada lahan miring, diantaranya: (a) tenaga dan waktu tidak banyak diperlukan seperti halnya membuat terasseringsering, (b) seluruh areal dapat ditanami sehingga areal yang dapat menghasilkan menjadi lebih luas, (d) dapat diterapkan di daerah berlereng curam dengan solum dangkal yang tidak direkomendasikan untuk dibuat terassering dan (e) penurunan produksi yang terjadi pada tahun I sampai ke III pada sistem terassering, tidak terjadi pada sistem agroforestry.
Program Bina Desa USU itu menurut Ketua Tim Kelompok Mahasiswa Bina Desa USU, Parlaungan Sipayung bertujuan untuk Memberdayakan masyarakat desa yang diharapkan mampu menumbuhkan rasa peduli mahasiswa dan berkontribusi kepada masyarakat di desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.
Pelaksanaan Bina Desa USU Tahun 2012 ini didasarkan pada potensi lahan yang luas di pedesaan belum diimbangi dengan teknologi pertanian yang canggih dan ramah lingkungan; rumah tangga miskin di daerah pedesaan memiliki tingkat ketergantungan lebih tinggi pada pertanian, karena sektor perekonomian yang bukan berasal dari pertanian tidak mampu diberdayakan secara intensif; khusus di Desa Marjandi Tongah yang merupakan salah satu desa tertinggal dibandingkan desa lain yang berada di kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang potensi untuk dikembangan sistem agroforestry sangat potensial, apalagi Desa ini berada di bagian hulu DAS Sungai Ular (pada Sub DAS Sungai Buaya); pemberdayaan sektor lain seperti perikanan dan peternakan menjadi penting untuk mendukung penerapan teknologi pertanian organik dan meningkatkan variasi sumber pendapatan penduduk desa tersebut dalam menerpakan sistem Agroforestry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar