HIKMAH DAN DOA DIBALIK BENCANA ALAM
Khutbah/Tausiah
Dihadapan Pengungsi Letusan Gunung Sinabung
di
Masjid Nurul Awwalin Desa Payung Kecamatan
Payung Kabupaten Karo
Jum’at, 22 November 2013
Oleh: Prof.Dr.Ir.
Abdul Rauf, MP
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Bencana alam datang dari masa ke masa:
Umat
Nabi Nuh ditenggalamkan dengan air bah.
Umat
Nabi Luth (Kaum Sodom) dibinasakan dengan batu ‘api neraka’ dan buminya dibalik
(bagian atas ke bawah)
Fir’aun
dan pengikutnya (pada zaman Nabi
Musa) dibinasakan dalam laut merah
Umat
Nabi Hud (Kaum ‘Ad) dibinasakan dengan angin topan
Umat
Nabi Shaleh (Kaum Tsamud) dibinasakan dengan petir
Bencana/musibah merupakan cobaan, dan
bagi orang yang sabar akan mendapat keberkatan yang sempurna [QS. Al-Baqarah (2): 155-157]:
“Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan, "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka
itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk [QS. Al-Baqarah (2): 155-157].
Bencana merupakan tanda kebesaran
Allah untuk menakuti hambanya agar bertakwa:
“Dan sekali-kali
tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda
(kekuasan kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh
orang-orang dahulu..” [QS. Al-Israa’ (17): 59].
Ayat ini diakhiri dengan:
…dan
Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti” [QS. Al-Israa’ (17): 59].
“Demikianlah
Allah mempertakuti hamba-hambaNya dengan adzab itu. Maka bertaqwalah kepada-Ku
hai hamba-hambaKu.” [QS. Az-Zumar (39): 16].
Bencana alam merupakan ayat (tanda) mutasyabihat
(hanya Allah yang tahu makna hakikinya) bagi orang yang berilmu dan berakal,
guna mendapatkan pelajaran:
“Dan orang-orang yang mendalam
ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat (tanda-tanda) mutasyabihat, semua itu dari sisi Tuhan kami.” Dan
tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang
berakal.” [QS. Ali Imran (3): 7].
Tanda-tanda (ayat-ayat) Allah yang dibaca, baik yang tersurat (al-Qur’an
& al-Hadits), maupun yang tersirat (seperti bencana erupsi Gunung Sinabung)
ini seharusnya menebalkan Iman dan
tawakkal kita kepadaNya:
“…dan apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya
(tanda-tanda KebesaranNya), bertambahlah iman mereka
(karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” [QS. Al-Anfal (8): 02].
Bencana atau musibah sebenarnya disebabkan oleh
kita sendiri. Sebagian manusia berbuat maksiat/kekejian
Allah menurunkan bencana, tetapi orang yang sholeh diampuni Allah SWT
(QS-An-Nisa, 79 dan As-Syuro, 30):
“Apa saja
ni’mat yang pernah kamu peroleh adalah dari Allah dan apa saja bencana yang
menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul
kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” [QS. An-Nisa’ (4): 79].
“Dan apa saja musibah yang menimpa
kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” [QS. As-Syuro (42): 30].
Rasulullah bersabda:
“Jika
kemaksiatan telah melanda umatku, maka Allah akan menimpakan azab kepada mereka.”
Ummu Salamah bertanya, “Bukankah didalamnya terdapat orang orang saleh?”
Rasulullah menjawab, “Benar,” Ummu Salamah bertanya lagi, “lalu apa yang
terjadi pada mereka?” Rasulullah menjawab, “mereka mengalami apa yang dialami
orang lain, lalu mereka mendapatkan pengampunan dan Ridho dari Allah” (HR. Ahmad).
Baenca/musibah yang terjadi akan menimpa semua orang, baik yang engkar,
maupun yang sholeh,akan mendapatkan pengampunan dan petunjuk:
“Tidak
ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan
barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk
kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” [QS. At-Taghaabun (64): 11].
Bencana juga merupakan salah satu cara Allah mencabut nyawa manusia sebagai
cobaan dan sekaligus balasan kebaikan dan keburukan (QS Al-Anbiyaa, 35 dan QS
Ali Imran, 145):
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati; Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan" [QS. Al Anbiyaa' (21): 35].
“Sesuatu
yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan
yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya
Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala
akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi
balasan kepada orang-orang yang bersyukur” [QS.Ali 'Imran (3): 145].
Bencana merupakan cara Allah memudharatkan bagi orang munafiq, sekaligus
memuliakan bagi orang yang sholeh:
“Dan jika Allah
menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya
melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia
Maha Menguasai atas segala sesuatu” [QS. An'aam (6): 17].
"dan sekali-kali tiadalah bagimu pelindung dan penolong
selain Allah" [QS. Al
'Ankabuut (29): 22].
“Dan tidaklah
mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua
kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil
pelajaran?” [QS. At-Taubah (9): 126].
“Maka
masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka
ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada
yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami
benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan
Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri” [QS. Al Ankabuut (29): 40].
Rasulullah bersabda:
”Pada umat ini akan terjadi (di akhir zaman) penenggelaman bumi, hujan
batu, dan pengubahan rupa. Ada seorang dari sahabat yang bertanya, kapankah peristiwa itu akan terjadi ya Rasulullah? Beliau menjawab, “Apabila musik dan biduanita telah merajalela dan khamar telah
dianggap halal” (HR.
Tirmidzi).
Begitulah, meskipun bencana datang silih
berganti, masih tetap saja banyak orang tetap engkar kepada Allah, tidak mau
tunduk kepada Allah SWT:
“Maka mengapa
mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika
datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan
syaitan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka
kerjakan.” [QS. Al-An’am (6): 43].
“Dan
sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan adzab kepada mereka, maka mereka
tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepadaNya) dengan
merendahkan diri.” [QS. Al-Mu’minuun: (23): 76].
Bencana yang datang bertubi-tubi
pertanda akhir zaman (hari kiamat):
Rasulullah Bersabda:
“Menjelang terjadinya Kiamat akan
terjadi pengubahan rupa, penenggelaman bumi, dan hujan batu” (HR. Ibnu Majah).
Proses Menjelang Terjadinya Kiamat:
Rasulullah Bersabda:
“Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal ada tempo waktu tiga tahun yang
sangat sulit, dimana pada waktu itu manusia akan ditimpa oleh kelaparan yang
sangat. Allah memerintahkan kepada langit pada tahun pertama untuk menahan 1/3
dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya.
Kemudian Allah memerintahkan kepada langit pada tahun kedua agar menahan 2/3
dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanam tanamannya.
Kemudian pada tahun ketiga Allah
memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, lalu ia tidak meneteskan
setitik airpun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka
setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijaupun dan semua binatang berkuku akan
mati kecuali yang tidak dikehendaki Allah. Para sahabat bertanya, ”Dengan apa
manusia akan hidup pada saat itu ya Rasulullah?”
Beliau SAW menjawab, ”Tahlil, takbir dan
tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan” (HR. Ibnu Majah).
“Tidak akan tiba hari kiamat hingga manusia dihujani dengan hujan secara
merata, tetapi bumi tidak menumbuhkan sesuatu” (HR. Ahmad).
Doa Bagi Korban Bencana:
Ya Allah... Yang Maha Melindungi;
jauhkanlah kami dari kesulitan, bencana alam, wabah penyakit, perbuatan keji
dan mungkar, pemecahbelahan, penindasan dan sisksaan, baik yang nampak maupun
yang tersembunyi dari negeri kami pada khususnya dan negeri kaum muslimin pada
umumnya. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah... Yang Maha Pengampun; kami
mohon kepadaMu ampunan dan keselamatan dalam urusan agama kami dan dunia kami,
keluarga kami dan harta kami.
Ya Allah... tutupilah kami dari
segala yang memalukan, dan tenteramkanlah kami dari rasa takut.
Ya Allah... peliharalah kami dari
bencana yang datang dari depan kami dan dari belakang kami, dari arah kanan dan
kiri kami; dan kami berlindung kepada keagunganMu dari ancaman yang datang dari
arah bawah kami.
Ya Allah... kami berlindung
kepadaMu dari kegelisahan dan duka cita akibat bencana; dan kami berlindung
kepadaMu dari kelemahan dan keputus-asaan akibat cobaanMu ini.
Ya Allah... kami berlindung
kepadaMu dari kembali kepada kehidupan yang terhina, oleh karena itu,
perbaikilah ya Allah, untuk kami agama kami, lapangkanlah bagi kami tempat
kediaman kami, dan berkaihilah untuk kami rezeki yang Engkau berikan kepada
kami.
Ya Allah... kami berlindung
kepadaMu dari kekerasan hati, dari kelalaian, dari kehinaan, dan dari
kemiskinan; dan kami berlindung kepadaMu dari kekufuran, kefasikan, dan
perpecahan.
Ya Allah... kami berlindung
kepadaMu dari lenyapnya nikmat yang Engkau karuniakan, berobahnya kesehatan
yang Engkau anugerahkan, kejutan bencana dariMu, dan kami berlindung kepadaMu
dari segala bentuk amarahMu.
Ya Allah... yang Maha Memuliakan hamba-hambanya,
janganlah Engkau hinakan kami dengan kebodohan, dengan bencana kelaparan dan
bencana alam yang di luar kemampuan kami. Hindarkanlah
kami ya Allah... dari berbuat kesalahan dan
apalagi kezoliman dalam menjalani hidup kami
ini, lindungilah kami, dan kabulkanlah segala harap dan do’a serta pinta kami…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar